DIAGNOSIS PENYAKIT KUSTA PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING (Studi Kasus : Puskesmas Jayapura Utara)
DOI : 10.59688/bufnets.v2i2.42
Penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae dan Mycobacterium lepromatosis, yang menginfeksi kulit, saraf perifer, dan saluran pernapasan atas. Puskesmas Jayapura Utara menerima pasien dalam sehari sekitar 50 orang, di mana sekitar 5 orang di antaranya menderita penyakit kusta, yang dimana terjadi pada orang dewasa. Tidak semua kasus penyakit kusta terdiagnosis dengan cepat dan diberikan penanganan yang tepat. Dengan demikian, penyakit kusta seringkali terabaikan atau terdiagnosis terlambat, yang dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan penyebaran yang lebih luas di masyarakat. Penelitian bertujuan membantu petugas kesehatan dalam menetapkan diagnosis dengan lebih efisien dan akurat. Dalam penelitian ini menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu, Analisis kebutuhan : teknik pengumpulan data melalui obeservasi langsung ke lokasi penelitian kemudian melakukan wawancara langsung dengan petugas kesehatan di Puskesmas Jayapura Utara. Desain menggunakan UML dan Bahasa pemrograman PHP dengan database MySql, Implementasi : menerapkan metode backward chaining untuk diagnosis penyakit kusta pada orang dewasa, Pengujian : menggunakan blackbox, pemeliharaan :mencakup perbaikan bug. Dalam penelitian terdapat 6 jenis penyakit kusta yaitu Kusta Intermediate, Kusta Tuberkuloid, Kusta Borderline Tuberkuloid, Kusta Mid-Borderline, Kusta Borderline Lepromatous, Kusta Lepromatous. Dan memiliki gejala dari G1-G17 dimana terdapat Rule 1:G1,G2,G3 Then P1, Rule 2 : G4,G5,G6 Then P2, Rule 3 : G7, G8, G9 Then P3, Rule 4 : G10, G11 Then P4, Rule 5 : G12,G13,G14 Then P5, Rule 6 : G15, G16, G17 Then P6. Dengan demikian, penelitian ini dapat membantu dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta dan membantu dalam mendiagnosis penyakit kusta dengan lebih baik.
- R. H. Kiswanto, S. Bakti, and R. M. H. Thamrin, “Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining,” J. Eksplora Inform., vol. 11, no. 1, pp. 67–76, 2022, doi: 10.30864/eksplora.v11i1.610.
- A. Akhriana et al., “Implementasi Metode Backward Chaining Pada Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Polio Berbasis Web,” no. November, pp. 28–40, 2020, [Online]. Available: https://winco.cilacapkab.go.id
- K. L. Tuturop, N. P. Adimuntja, and K. Hutasoit, “Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Waena Kota Jayapura,” Jambura J. Heal. Sci. Res., vol. 5, no. 2, pp. 439–452, 2023, doi: 10.35971/jjhsr.v5i2.17530.
- Noviani, D. A. Prambudi, and F. Mulyadi, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Tanaman Pepaya Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Web,” Bul. Poltanesa, vol. 21, no. 2, pp. 50–57, 2020, doi: 10.51967/tanesa.v21i2.322.
- M. Christina, M. S. Malawat, and F. Dristyan, “Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kelapa Menggunakan Metode Backward Chaining,” J. Tek., vol. 1, no. 1, p. 19, 2021, doi: 10.54314/teknisi.v1i1.478.
- I. Zufria, H. Santoso, and Darsih, “Sistem Pakar Menggunakan Metode Backward Chaining Untuk Mengantisipasi Permasalahan Tanaman Kacang Kedelai Berbasis Web,” J. Sains Komput. Inform. (J-SAKTI, vol. 5, no. 1, pp. 20–28, 2021.
- N. Oktober, R. Stefani, and S. Kom, “Jurnal Riset Rumpun Ilmu Hewani ( JURRIH ) SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA IKAN KOI,” vol. 1, no. 2, pp. 16–30, 2022.
- A. Lestari, H. Wijaya, N. Selamet Riyadi, and P. Rosyani, “Systematic Literature Review: Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Manusia Menggunakan Metode Backward Channing,” BIIKMA Bul. Ilm. Ilmu Komput. dan Multimed., vol. 1, no. 1, pp. 71–77, 2023, [Online]. Available: https://scholar.google.com/.
- G. Hoendarto, R. J. Iskandar, and D. Avio, “Penerapan Metode Backward Chaining Dalam Perancangan Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Jantung,” J. InTekSis, vol. 7, no. 1, pp. 62–71, 2020.
- J. Manajemen, A. Chindianto, D. Oktiviani, H. Sya’ban Triaji, and H. Isnanto, “Analisa Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Covid-19 Berbasis Online Menggunakan Metode Backward Chaining,” J. Manajemen, Ekon. Hukum, Kewirausahaan, Kesehatan, Pendidik. dan Inform., vol. 1, no. 1 : September, pp. 24–27, 2022, [Online]. Available: https://journal.mediapublikasi.id/index.php/manekin/article/view/1317
- Alvin Supriyan, Arif Budimansyah Purba, Wawan Kusdiawan, Cepi Indra Grahana, and Rani Amalia, “Implementasi Metode Backward Chaining untuk Mendiagnosa Penyakit pada Bayi Pasca Kelahiran,” Jural Ris. Rumpun Ilmu Tek., vol. 3, no. 1, pp. 179–196, 2024, doi: 10.55606/jurritek.v3i1.2838.
- R. A. P. REGI, “Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Obesitas pada anak dengan menggunakan metode Backward Chaining,” JEKIN - J. Tek. Inform., vol. 1, no. 2, pp. 13–21, 2023, doi: 10.58794/jekin.v1i2.214.
- S. A. Rahmah, A. Voutama, and S. Sobur, “Sistem Pakar Diagnosis Obesitas Pada Orang Dewasa Menggunakan Metode Backward Chaining,” INTECOMS J. Inf. Technol. Comput. Sci., vol. 4, no. 2, pp. 169–177, 2021, doi: 10.31539/intecoms.v4i2.2538.
- O. F. Alviansyah and M. N. Ikhsanto, “Sistem Pakar Diagnosa Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Porang Menggunakan Metode Backward Chaining,” J. Inform., vol. 23, no. 1, pp. 1–11, 2023, doi: 10.30873/ji.v23i1.3404.
- C. Adriel and R. Tanamal, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Perkembangan Gigi Anak Dengan Metode Backward Chaining Berbasis Android,” JOINS (Journal Inf. Syst., vol. 6, no. 2, pp. 171–180, 2021, doi: 10.33633/joins.v6i2.4737.